
Palangka Raya, Introgator.com – Hujan deras beberapa pekan terakhir mengguyur sejumlah wilayah Kalimantan Tengah. Bahkan, di sebagian daerah, banjir mulai muncul. Namun, curah hujan tidak serta merta menghapus ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Senin (8/9/2025)
Kesiapsiagaan Karhutla di Kalteng Tetap Dijaga Meski Hujan Kerap Turun
Kepala Pelaksana BPBD Prov. kalteng, Ahmad Toyib, S.STP,M.Si
Menjelang 30 hari masa aktivasi pos lapangan (poslap) karhutla se-Kalimantan Tengah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalteng menegaskan pentingnya menjaga kewaspadaan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBPK Provinsi Kalteng, Alpius Patanan, mengatakan, ancaman kebakaran masih ada, khususnya di kawasan rawan, berdasarkan pemetaan zona musim berada pada wilayah tenggara dan selatan Kalimantan Tengah, yang juga merupakan areal gambut.
“Personil di lapangan kami dorong untuk tetap siaga. Hujan memang sering turun, bahkan banjir melanda beberapa daerah, tapi karhutla tidak boleh diabaikan,” ujarnya.
Berdasarkan laporan harian per 7 September 2025, hanya terpantau satu titik hotspot tanpa kejadian karhutla maupun groundcheck. Tidak ada lahan terbakar pada periode tersebut. Namun, secara akumulasi sejak 1 Januari hingga 7 September 2025, jumlah hotspot di Kalteng telah mencapai 1.793 titik. Dari jumlah itu, tercatat 485 kali kejadian karhutla dengan luas lahan terbakar mencapai 720,81 hektar.
Untuk mengantisipasi potensi kebakaran, sebanyak 77 poslap penanggulangan karhutla telah diaktifkan di seluruh Kalimantan Tengah. Status siaga darurat juga ditetapkan melalui sejumlah keputusan kepala daerah. SK Gubernur Kalteng Nomor 188.44/288/2025 menetapkan status siaga darurat bencana karhutla mulai 29 Juli hingga 20 Oktober 2025.
Selain itu, sejumlah kabupaten turut menetapkan status serupa, yakni Kabupaten Sukamara (11 Juni–8 September 2025), Kotawaringin Timur (1 Agustus–29 Oktober 2025), dan Kotawaringin Barat (4 Agustus–4 November 2025).Tim