
Palangka Raya, Introgator.com-Kepala BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah, Nunu Andriani, dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan Renkon dilaksanakan dengan metode blended learning.
Peserta tidak hanya mengikuti pembukaan dan pemaparan materi secara virtual, tetapi juga akan dibekali dengan tugas-tugas mandiri yang dirancang untuk memperkuat pemahaman teknis dan analitis mereka.
“Pelatihan ini bukan sekadar memenuhi kewajiban administratif, tetapi bertujuan agar setiap aparatur benar-benar memahami bagaimana menyusun rencana kontingensi yang komprehensif, realistis, dan sesuai dengan potensi risiko di daerah masing-masing. Dengan rencana kontingensi yang matang, pemerintah daerah dapat memiliki pedoman yang jelas dalam bertindak, sehingga pelayanan publik tetap terjaga meskipun menghadapi situasi darurat,” tegas Nunu (17/9/25).
Ia juga menegaskan bahwa BPSDM Kalteng berkomitmen mendukung peningkatan kapasitas aparatur dengan menghadirkan program-program pelatihan yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
“Kami ingin aparatur kita memiliki kompetensi yang mumpuni, bukan hanya dalam aspek teknis, tetapi juga dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat ketika menghadapi kondisi krisis,” tambahnya.
Pelatihan RENKON tahun 2025 ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang tangguh, adaptif, dan siap menghadapi berbagai tantangan, sekaligus memperkuat sinergi lintas sektor dalam upaya mitigasi risiko di Kalimantan Tengah. Tim