
Palangka Raya, Introgator.com- Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Marthin Bila, Staf Khusus Kepala Kantor Staf Presiden RI Hera Nugrahayu, serta Anggota DPR RI asal Kalimantan Tengah Andina Theresia Narang, turut menghadiri Seminar Nasional bertajuk ‘Isen Mulang untuk Indonesia’ di DKI Jakarta.
Kegiatan yang juga mengenang 27 tahun penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Anakletus Tjilik Riwut itu, turut dihadiri langsung Plt Sekda Kalimantan Tengah Leonard S Ampung, kata Ketua Panitia Egi Praginanta melalui pesan singkat diterima di Palangka Raya, Minggu.
“Putri kedua Tjilik Riwut yakni Anastasia Ratna Hawun Mierarti dan adiknya Anakletus TT Riwut pun hadir dalam seminar nasional itu,” ucapnya.
Tak hanya itu, lanjut pengurus Pusat Pemuda Katolik ini, Romo Hans Jeharut selaku Sekretaris Eksekutif Komisi Kerawam KWI dan Wakil Pemimpin Redaksi Majalah Hidup Hasiholan Siagian, turut menghadirinya.
“Para tokoh yang hadir itu merefleksikan semboyan Isen Mulang yang selalu digemakan oleh Tjilik Riwut semasa hidupnya,” kata Egi.
Mantan Ketua PMKRI Palangka Raya ini pun menegaskan, seminar nasional bertajuk ‘Isen Mulang untuk Indonesia’ itu, bukan sekadar peringatan sejarah, melainkan momentum untuk menimba inspirasi dari sosok pemimpin asal Kalimantan Tengah, yang hidupnya menyatu dengan tanah, iman dan bangsanya.
“Kami dari Pengurus Pusat Pemuda Katolik menyelenggarakan kegiatan ini, agar semangat dan semboyan Isen Mulang tidak hanya menggema di Kalimantan Tengah, tetapi di kancah nasional. Isen Mulang itu arti dan maknanya adalah Pantang Mundur. Ini sangat relevan bagi Indonesia di masa kini,” tandas Egi.
Plt Sekda Kalteng Leonar S Ampung dalam seminar itu menyampaikan, Tjilik Riwut merupakan sosok pemimpin yang berani, bijak dan penuh kecintaan terhadap tanah air. Nilai-nilai perjuangan Tjilik Riwut pun masih sangat relevan dengan kondisi bangsa saat ini.
“Nilai perjuangan Tjilik Riwut yang selalu dilontarkan semasa hidupnya adalah Isen Mulang, yang artinya pantang mundur, dan ini menjadi warisan moral yang harus terus kita jaga,” kata Leonard.
Sekretaris Eksekutif Komisi Kerawam KWI Romo Hans Jeharut menilai, Tjilik Riwut adalah teladan dalam memadukan identitas budaya, iman dan nasionalisme. Di mana Tjilik Triwut sebagai putra Dayak, dia tetap Dayak 100 persen.
“Tak hanya itu, Tjilik Riwut sebagai orang Katolik, dia Katolik 100 persen, dan sebagai orang Indonesia, dia Indonesia 100 persen,” tegas Romo Hans.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) Pengurus Pusat Pemuda Katolik Freddy Simamora berharap, semminar nasional itu dapat menjadi pemantik semangat kaum muda lintas organisasi, untuk kembali menengok akar perjuangan bangsa.Tim



