
Palangka Raya, Introgator.com-Wamendagri menekankan empat langkah utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, yaitu percepatan belanja daerah, inovasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang tidak membebani masyarakat, sinkronisasi program strategis nasional dengan program daerah, serta peningkatan kemudahan perizinan usaha.
“Pada triwulan III tahun ini seharusnya realisasi belanja sudah mencapai 70% untuk belanja modal dan barang/jasa serta 75% untuk belanja pegawai, sementara pada akhir tahun ditargetkan mencapai 90–95%,” ujarnya (27/9/25).
Ia menambahkan meski pendapatan daerah melebihi target, realisasi belanja justru menurun dibanding tahun lalu akibat sejumlah kendala, seperti keterlambatan penetapan APBD, lambatnya proses lelang, koordinasi dan SDM yang belum optimal. Pemerintah daerah diminta segera melakukan percepatan melalui penetapan APBD tepat waktu, percepatan pengadaan, penertiban administrasi dan LPJ, serta penguatan peran inspektorat.
Sementara itu, Kepala BKAD Prov. Kalteng Syahfiri saat diwawancarai menjelaskan bahwa agenda ini sangat penting bagi daerah untuk mengevaluasi APBD, baik dari sisi pendapatan maupun belanja. Ia menyebutkan, APBD Perubahan 2025 sudah mendapat persetujuan DPR dan akan dihitung kembali realisasinya berdasarkan kondisi terbaru.
“Dari perhitungan itu, diperkirakan akan ada kenaikan signifikan. Kami berharap dalam sisa waktu tiga bulan ke depan, realisasi pendapatan dan belanja dapat mencapai sekitar 90% sehingga memberi dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah,” tuturnya.tim