
Palangka Raya, Introgator.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi Kalimantan Tengah menyelenggarakan Rapat Koordinasi Forum Data Peningkatan Penyajian dan Pemanfaatan Data Gender dan Anak dalam Kelembagaan Data Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2025, bertempat di Aula Bawi Bahalap DP3APPKB, Rabu (5/11/2025).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas P3APPKB Provinsi Kalimantan Tengah, Linae Victoria Aden, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa data dan informasi merupakan komponen penting dalam penyelenggaraan pembangunan, mulai dari tahap perencanaan, implementasi hingga evaluasi program, terutama dalam bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
“Penyediaan data yang akurat dan terpilah berdasarkan jenis kelamin menjadi dasar dalam merancang kebijakan dan program pembangunan yang responsif gender dan ramah anak,” ujar Linae.
Beliau juga menekankan beberapa isu strategis yang menjadi perhatian serius, seperti pencegahan perkawinan usia anak, percepatan penurunan stunting, serta maraknya kasus perundungan di kalangan remaja.
Berdasarkan data Simfoni PPA tahun 2023, tercatat 126 kasus kekerasan, dengan korban perempuan mencapai 122 orang, dan bentuk kekerasan terbanyak adalah kekerasan seksual sebanyak 36 persen.
“Sebagai upaya menekan angka kekerasan seksual, pemerintah telah menerbitkan UU Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) dan PP Nomor 27 Tahun 2024 tentang koordinasi dan pemantauan pelaksanaan serta penanganan korban TPKS. Dukungan lintas sektor sangat dibutuhkan agar implementasinya optimal,” tambahnya.Tim



