
Palangka Raya, Introgator.com-Kepala DP3APPKB Kalteng menyoroti sejumlah tantangan pelaksanaan FAD, seperti keterbatasan sumber daya, kurangnya pemahaman orang dewasa terhadap hak partisipasi anak, serta hambatan sosial budaya yang membatasi ruang berekspresi, terutama bagi kelompok rentan.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Linae menekankan pentingnya digitalisasi partisipasi agar jangkauan anak-anak semakin luas dan inklusif, peningkatan kapasitas anak dan fasilitator melalui pelatihan berkelanjutan, serta komitmen pemerintah daerah dalam mendukung keberlanjutan Forum Anak melalui kebijakan afirmatif dan dukungan pendanaan yang memadai.
“Dukungan terhadap Forum Anak adalah investasi bagi masa depan bangsa yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan mendengarkan dan melibatkan anak, kita membangun masyarakat yang berpihak pada kepentingan terbaik mereka,” tegasnya menutup paparan (24/10/25).
Kegiatan Temu Forum Anak Daerah Tahun 2025 diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat jejaring, memperluas peran partisipatif anak, serta memperteguh komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan Kalimantan Tengah yang ramah anak, inklusif, dan berkeadilan.
Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari perwakilan Forum Anak Kabupaten/Kota se-Kalimantan Tengah, fasilitator, dan pendamping.
Kegiatan bertujuan untuk memperkuat partisipasi anak dalam pengambilan keputusan, membangun solidaritas, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya hak-hak anak. Tim



