
Jakarta, Cakra.co.id – Ikatan Wartawan Online (IWO) gelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-III, bertempat di Aula PDS HB Jassin Jakarta Pusat, pada Selasa, (28/10/25).
Rakernas IWO dengan masa periode 2023-2028, kali ini mengangkat Tema “Peran IWO Dalam Elaborasi Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045”.
Berjalannya Rakernas IWO dihadiri 12 Pengurus Wilayah (PW) dan 35 Pengurus Daerah (PD) seluruh Indonesia, dengan total 143 peserta.
Dalam agenda Rakernas IWO juga dihadiri Gubernur DKI Jakarta yang diwakili Staf khususnya, Cyril Raoul Hakim alias Chiko Hakim.
Dalam sambutannya, Gubernur Jakarta mengatakan, hubungan Pemerintah dengan media atau insan pers adalah hal yang biasa baginya.
Menurut staf khusus Gubernur DKI Jakarta tersebut, wartawan adalah bagian dari mitra Pemerintah apalagi di era keterbukaan informasi publik.
Sementara Ketua Umum DPP IWO, Tengku Yudhistira, mengucapkan apresiasi kehadiran kepada seluruh Pengurus DPP IWO yang tersebar di seluruh Indonesia. Beliau juga berharap apa yang menjadi agenda bisa dilaksanakan tepat waktu.
“Semoga hasil Rakernas ke-III Tahun 2025 menjadi penguatan jiwa kita sebagai generasi IWO eksistensi kedepannya dan konsisten membesarkan organisasi yang sudah besar selama 13 tahun ini. Kita hidup di tengah kumpulan besar, revolusi digital telah mengubah cara kita berkomunikasi, bekerja, bahkan berpikir,” ucap Yudis.
Ditambahkannya, di era ini, setiap orang dapat menjadi sumber informasi, setiap detik lahir digenggaman tangan kita, setiap berita dunia menjadi terbuka.
Dikatakannya, arus informasi yang keras seringkali melampaui kemampuan publik untuk mencari kebenaran. Di sinilah muncul fenomena baru, informasi yang tidak utuh, kabar yang tidak diverifikasi, dan opini yang menyesatkan.
Media sosial melahirkan kebebasan tetapi juga kebisingan yang tak jarang merusak fakta informasi. Tetapi, masyarakat acapkali menelan bulat-bulat informasi media sosial yang sangat minim filter.
“Lantas muncul pertanyaan, gimana posisi IWO dalam peta besar ini? Jawabannya jelas, di garda depan, pembentukan opini publik yang konstruktif. IWO memiliki tanggung jawab moral. Untuk mengelaborasi nilai-nilai Asta Cita melalui narasi jurnalistik yang mencerahkan dan mempersatukan bangsa. Melalui tulisan-tulisan kita, masyarakat diarahkan untuk berpikir kritis,” urainya.rimember



